Kamis, 20 Juni 2013

: : Surat Untuk Adik : Hari Bersama mu Tak Terlupakan

Assalamu'alaikum wr. wb

Dear, Adikku terkasih ( Muhammad Rasya)

20 Juni 2013
Adik kakak.... 1 kata yang mesti adik tahu, walau sebenarnya adik tidak mengerti bahwa AKU (kakakmu) BANGGA terhadapmu. Bagi kakak tak ada yang membanggakan selain apa yang telah kakak ajarkan dan berikan selama ini adik terima dengan ikhlas dan hasilnya telah kakak lihat hari ini. Hari dimana adik telah menjadi seorang pemimpi, seseorang yang punya bintang dilangit yang suatu hari nanti akan tiba waktunya ad ik petik bintang itu. 
Kakak tak mengerti sebelumnya apa maksudmu 2 hari lalu, saat adik datangi kakak dan bertanya " kak... kakak hari kamis gak ke Medan kan?" dengan antusiasnya dia bertanya demikian. Sejenak ku berpikir untuk menjawabnya, " Mmmm... enggak, kakak di rumah, Kenapa?". Dia hanya diam dalam senyuman, dan aku tahu senyumnya mengisaratkan wajah kegembiraan. Dan di lain waktu dia memulai berbicara " Kak, hari Kamis adik disuruh guru baca puisi ". Aku antusias menjawab " wah... ada acara apa?" . kembali dia menjawad dengan senyuman. Ternyata hari ini adalah jawabannya. Hari wisuda TK nya.
Ya,,,kakak  tahu kebahagiaan mu adikku, sebab dulunya kakak sepertimu. Maka dari itu kakak luangkan waktu 1 hari untuk bersamamu, melihat, dan menyaksikanmu disela kesibukan kakak di kampus. Kamu tahu adikku bersamamu hari ini tak akan terlupakan oleh kakak, sungguh... !. Kakak berharap bisa menyaksikan dan mengulangnya lagi beberapa tahun ke depan dengan tempat dan kondisi berbeda, namun untuk 1 cita-cita yang sama, cita- cita yang telah engkau pilih. 

Adik.... betapa semangatnya engkau hari ini, betapa gembira dan cerianya dirimu hari ini. Semoga keceriaan itu akan senantiasa mengiringi hidupmu kedepannaya. Kakak tahu di usiamu ini kamu tidak mengerti apa yang telah kakak berikan dan ajarkan kepadamu. Tapi kakakyakin suatu hari kelak, ketika kamu telah dewasa maka kamu akan tahu apa, dan mengapa kakak melakukan semua ini.
Kamu ingat tidak, waktu usiamu 4 tahun, disaat teman- temanmu sibuk dan asyik bermain, kamu tekun dalam dekapanku berusaha mengenal garis, mengenal angka, dan mengenal huruf. Pelajaran itu kakak dapatkan dari ibu dan ayah kita. Mereka yang mulai mengajarkan kepada anak-anaknya saat usia mereka berjalan 5 tahun. Tapi kesibukan mereka sekarang yang membuat kakak sadar untuk menggantikan posisi mereka mendidik dan mengajarkan kamu, karena kakak ingin kamu merasakan sejak dini telah terdidik. Bukankah belajar di waktu kecil itu bagai mengukir di atas batu, susah memang awalnya untuk mengukir kata, tapi setelah mampu terukir kata itu maka akan susah untuk terhapus kecuali batu itu lenyap. Sama seperti mu yang sejak muda telah kakak ajarkan mengenal ilmu. Awalnya memang sulit mengajar anak usia 4 tahun, butuh kesabaran dan ketelatenan. Secara perlahan itu kakak lakukan, biar sedikit yang diberitahu tetapi kontinu. Hari demi hari kamu telah menunjukkan perkembangan yang luar biasa, 1 tahun telah mampu mengenal huruf dan angka, serta mampu membaca walau dieja, mampu berhitung walau hanya penjumlahan. Bukan hanya itu, kamu telah mampu menyebutkan dan mengenal huruf-huruf hijaiyah. Subhanallah!
***
1 tahun telah kamu lewati bersusah- susah dalam belajar. Waktu bermain mu yang tak sama dengan anak-anak lainnya, tapi yakinlah wahai adikku, susahmu sekarang itu tak berarti apa-apa dan susahmu sekarang akan menjadi kemudahanmu di masa depan. 
Ya, kakak teringat antusiasmu ingin masuk TK seperti abangmu yang telah dulu menikmati bangku TK. Maka dengan antusias pula kami sekeluarga mendukungmu. Kakak masih ingat sekali, hari pertama dan sebulan kamu belajar di TK karena waktu itu kakaklah yang mengantar- jemput dan menyaksikan kamu belajar di sana. Kakak bangga, sungguh bangga.... kamu adalah orang yang aktif, dan pelajaran disana dengan mudah kamu ikuti, bukan hanya itu kamu adalah orang yang baik, mengetahui tempat dan posisimu. Bahkan, kamu adalah anak yang rajin dengan semangat luar biasa, semangat untuk bersekolah. Kamu selalu lebih dahulu bangun diantara kakak(kakak 2) dan abangmu, walau kakak tahu usiamu masih belia, tapi semangatmu itu mengalahkan rasa malasmu untuk bangun dan mandi pagi-pagi sekali, tak lupa kamu bangunkan mereka yang masih tertidur pulas. Hadir ke sekolah paling pertama, saat mungkin murid lain masih sibuk bersiap, kamu tak pernah bosan menunggu di sekolah . Ah... sungguh engkau adalah teladan bagi anak- anak sekarang harusnya. Tapi, cukuplah kakak yang menjadikan dirimu teladan. Ya,,, sama seperti kakak waktu di TK dahulu. Sama persis, bedanya hanya kakak berada ditengah-tengah anak orang kaya dan berada, yah maklum TK di Medan. Sehingga sedikit banyak merasa diri kakak dahulu tiada daya melawan mereka. Sementara dirimu sekarang telah lebih baik.
 Adik . . . kakak tahu kejenuhanmu dan kelelahanmu belajar bersama kakak. Tapi sebisa mungkin kakak memberikan yang terbaik walau terkadang ada marah dan jengkel dalam mengajar, tegas dan disiplin dalam mendidik, itu semata bukan ingin membuatmu takut kepada kakak, tidak sama sekali. Kakak hanya ingin kamu mandiri dan menjadi pribadi yang kuat dan pantang menyerah. Yakinlah, Kamu adalah laki- laki, akan banyak manfaat yang akan kamu rasakan dari didikan itu.
Ketika kakak tidak lagi menjadi gurumu di rumah, mungkin waktu itu kamu berbahagia, karena tidak ada lagi yang memanggilmu untuk belajar setiap sore dan malam, selalu memerintahmu memegang buku dan melatihmu membaca sebelum kamu pergi ke sekolah, karena kamu selalu siaga jam 06.00 pagi, sehingga waktu setengah jam sebelum berangkat selalu kakak digunakan untuk mengajarkanmu membaca. Ya... mungkin kamu telah bebas dari jadwal- jadwal itu. Tapi, tahukah kamu adikku.... dalam perantauan kakak merindukan saat-saat itu, merindukan mu sangat rindu.... karena kakak telah mengasihimu dan mencintaimu lebih, sungguh cinta, cinta karena Allah. 
Maka, setiap kali kakak menelpon ke rumah. . . tak lupa untuk berbicara denganmu menanyakan kegiatan dan pelajaranmu di sekolah, kamu semakin membuat kakak rindu dengan perkembanganmu itu. Selalu ada permintaan-permintaanmu sebelum menutup pembicaraan, " kak, nanti kalau pulang bawa apa?". " Hmmm... maunya apa?" . Dia menjawab " suka ati". Yah... semenjak itu kakak tak lupa untuk menyisihkan uang untuk membelikan sesuatu kepadamu. Karena kamu suka mewarnai, maka sering kakak belikan kamu buku mewarnai. 
Bulan- bulan berikutnya selalu da buku yang kakak kirim ke kamu. Mungkin kamu bosan, tapi itulah cara kakak melatihmu mencintai buku, gemar membaca, sesekali kakakbelikan mainan namun tidak sering. Sejak dini kamu harus mengenal buku. Setiap ada kesempatan pulang ke rumah selalu kakak sempatkan mengetes bacaan kamu dan melihat perkembangan membacamu. Yah, , , tak ada yang sia-sia kakak pikir, kamu semakin lancar mengucapkan kata-kata dalam buku. Senang rasanya adikku..... apa yang telah kakak berikan tak sia-sia.
Bukan hanya membaca buku yang selalu kakak tekankan, tetapi juga iqra'. Menakjubkan di usia 5 tahun kamu mampu menguasai iqra' 5 . Besar harapan kakak nantinya kamu akan menjadi seorang Hafiz Al-Qur'an.
***
Terpenuhi sudah harapan dan janji kakak, membuatmu mampu membaca dengan lancar dan membuatmu mandiri dan berani mengekspresikan kemampuanmu. Hari ini kamu memenuhinya. Di luar dugaan kakak, ternyata kamu pandai menari juga ya... hehehe. Gerakan- gerakanmu begitu pasti, dan diantara teman-temanmu kamulah yang menonjol, kamu begitu hafal gerakan-gerakan itu. Ya... itu karena kesungguhanmu. Acung jempol buat keberanian dan kemampuanmu deh!. Rasa kakak hari ini adalah harimu, tiada absen dalam setiap penampilan. Tapi ada satu penampilan yang buat kakak tersentuh, bangga dan haru, kamu mewakili seluruh murid TK memberikan kata sambutan, ya,,, sekecil itu memberi kata sambutan. Melafalkan kata- kata dari teks itu dengan lancar, membuat para orang tua wali murid dan undangan berdecak kagum terhadapmu.Satu yang disayangkan, Ibu dan ayah tak melihatmu, mungkin jika mereka melihatmu betapa bangganya mereka punya anak sepertimu. Ya.. Bangga!. Maka sontak tepuk tangan riuh mengapresiasi kemampuanmu. Tak berhenti disitu, kamu semakin membuat kakak kagum dengan kemampuanmu membacakan puisi, puisi berjudul " GURUKU". Ahh! kenapa kakaka dahulu tak sepertimu. Sekali lagi Andai ada Ibu dan ayah disini. . . Ya.. walau tak bisa menyaksikan kamu tampil hari ini, tapi kakak telah merekam performance mu yang akan kakak tunjukkan kepada mereka berdua. Kamu tenag aja dik.... takada satu gerak pun yang terlewatkan saat kakak rekam tadi. Kakak tahu tadi kamu sedikit gemetar waktu menyampaikan kata sambutan, terlihat teks yang kamu pegang itu gemetaran sampai teks itu pun menutupi wajahmu. Ha... tapi kakak bangga! 
Dan tiba saat yang ditunggu yaitu wisudanya kamu. Dengan berbalut baju dan topi tiga itu kamu terlihat keren lho dik,,,, berwibawa.... sudah sarjana adikku. :D
Oh ya... si Firza tadi juga makin ganteng pakai baju wisuda itu, ahh kamu kalah sama dia... :P kakak makin suka dengan keimutan anak itu. Tapi tak ada yang mengalahkan rasa cinta kakak dengan adik kakak satu nih, walau firza sebagai bandingnya. Kamu tetap adik yang the best. Kakak sempatkan tadi mengambil foto mu dengan Firza sebagai kenang-kenangan untuk kakak. Jadi kalau kangen Firza tinggal liat itu foto... heheh jangan jelous ya...
Nama-nama wisudawan pun dipanggil satu persatu, yah,,,, ternyata barisanmu belakang. Cukup lama menunggu nama kamu dipanggil. Kakak dengarkan satu persatu nama teman-temanmu, yang menarik disitu adalah cita-cita mereka, salut dengan anak-anak TK ini berani bermimpi, cita-cita mereka bervariasi ada, kebanyakan anak laki-lakinya ingin jadi polisi, tentara. Ada juga yang ingin jadi pilot, guru, pemain sepak bola,dll. Kalau anak perempuannya kebanyakan ingin menjadi dokter dan guru. Ada juga yang kakak dengar ingin menjadi penari, itu lho anaknya Bibi kita... si Alica. Hihihi
Nah, yang membuat kakak tidak sabar adalah kalian berdua Firza dan Rasya. Kira- kira apa ya cita- cita mereka?. Kakak menebak- nebak kalau adik ingin jadi polisi, seperti yang pernah kamu ungkapkan waktu itu, hmm.. menunggu dan menunggu nama kamu disebut. Tak lama nama si Firza disebut... wah, ketika mendengar cita-citanya, luar biasa lain dari yang lain ternyata Firza bermimpi ingin jadi seorang Direktur. Semangat Firza, , , semoga terwujud! cocok kok heheh. Cita- cita yang jarang anak ketahui. . .
Di  barisan tadi setelah  Firza adalah adik kakak, wah... kakak buka telinga ini lebar- lebar tak ingin kehilangan kesempatan walau satu kata pun, dengan saksama kakak mendengarkan nama adik dan nama ayah. Muhammad Rasya bin Dinding Mala Pandra. Bercita-cita ingin menjadi DOKTER. Seketika hati ini terenyuh mendengar kata DOKTER. Tapi itulah yang pernah kakak targetkan untuk adik kakak ini, target yang tak seorang pun mengetahuinya, ayah atau ibu tak pernah tahu target dan harapan kakak terhadapmu. Kakak salut dan bangga dengan cita-citamu semoga itu memang keinginanmu dari hati bukan sekedar ucapan karena tak tahu cita-cita apalagi yang ada di dunia ini. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini adikku.... dengan semangatmu yang sekarang Insya Allah, apa pun yang terjadi nanti bagaimanapun keadaan kita nanti, kakak yakin itu bukan sekedar mimpi tapi akan menjadi kenyataan. Allah tidak pernah tidur adikku,,,, kuncinya kamu harus tetap berusaha dan berjuang, pertahankan semangatmu ini sampai kapan pun, walau terkadang hidup ini tak selamanya mulus. Ketahuilah.... masa depan yang menentukan itu kita, kita yang membawa dan Allah yang menuntun- Nya, di luar itu hanyalah Kehendak Allah. Tapi, sebagai manusia kita boleh bermimpi, dan mimpimu adalah mimpi kakak juga. Mimpi kita adalah mimpi orang tua kita.... dahulu itu adalah cita-cita kakak, cita-cita waktu TK. Sama seperti mu.... tapi, kali ini tak akan kakak biarkan mimpi itu sebatas kata, akan kita wujudkan bersama adikku... kamu tidak akan sendiri..... kakak akan menuntunmu dan jangan pernah berpaling dari cita-cita itu. Fokuskan pada 1 tujuan itu, tidak mungkin bagi kita sekarang tapi yakinlah kamu akan meraih bintangmu!
Sempat tadi kakak membayangkan, akan ada wisuda ini lagi, wisuda dimana kamu telah meraih mimpimu. Sungguh, itu yang kakak inginkan. Adik.. jadikanlah wisuda ini bukan wisuda yang terakhirmu.... wisuda ini adalah awal kamu membangun dan merakit mimpi membuat jalan dan akan menjemput mimpi yang kamu pilih hari ini. Sehingga akan ada wisuda-wisuda lainnya dalam kondisi dan waktu yang berbeda, tapi tetap pada 1 cita : DOKTER.
Pesan kakak untuk adik yang kakak cintai karena Allah : Rajinlah beribadah, mengaji mempelajari Al-Qur'an, besar harapan kelak kamu akan menjadi seorang hafiz, tak salah kan dokter itu seorang hafiz.  Rajin- rajinlah belajar,  jadikan buku sebagai sahabatmu, manfaatkan waktumu untuk hal- hal yang berguna, hargailah waktu walau 1 detik, karena yang 1 detik itu menentukan hidupmu. Disiplinlah dalam segala hal, sebab disiplin itu kuncinya sukses. Jika semangatmu nantinya menurun, ingatlah bahwa orang tua kita telah bersusah payah memperjuangkan hidup kita, ingatlah harapan mereka terhadap kita anaknya. Perjuangan dan pengorbanan kita tak sebanding dengan mereka, rekam wajah lelah mereka maka itu akan menambah volume semangatmu. Semangat berjuang adikku,,,, tahap- tahap pendidikan akan kamu hadapi setelah ini. 
I LOVE U BECAUSE OF ALLAH ^_^
sekarang mungkin belum waktunya kamu tahu surat ini, karena usiamu belum cukup untuk mengerti semua ini. Tapi nanti kamu akan tahu, suatu hari nanti ..... ... saat mungkin kamu telah lupa dengan hari ini.

Kenangan hari ini
Firza dan Rasya

Senyumnya itu lho, giginya pada gripis :D


sukses ya adikku ^_^


I and You

Ku hadirkan Ibu kepadamu untuk berfoto sebagai kenang-kenangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar